Walikota Tebing-tinggi Sambut Baik Dukungan Pembangunan UINSU Dari Ikatan Cendikiawan Muslim 

Walikota Tebing-tinggi Sambut Baik Dukungan Pembangunan UINSU Dari Ikatan Cendikiawan Muslim 

TEBING-TINGGI,(PAB) -

Dorongan dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat dan tokoh Cendikiwan Muslim terkait pembangunan  Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) di Kota Tebing-tinggi, dalam memajukan Dunia pendidikan Islam disambut baik Walikota Tebing-tinggi Ir. H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM. Ia mengatakan, bahwa apa yang dilakukan Pemerintah Kota Tebingtinggi ini adalah bukan hanya untuk kepentingan pribadi,dan golongan. Karena ini semuanya adalah untuk meningkatkan kualitas SDM di Kota Tebing-tinggi dan  biaya murah Pendidikan Tinggi, sekaligus menghidupkan perekonomian di Kota Tebing-tinggi.

Demikian disampaikan Walikota Tebingtinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM saat menerima audiensi dukungan Pembangunan UINSU dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda, Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam(KAHMI),Kota Tebingtinggi, pada Senin (15/2) di Balai Kota Tebingtinggi. 

"Saya jelaskan, pertama, awalnya dulu kita diperkenankan waktu zaman Otonomi Daerah, untuk membuka Pendidikan Tinggi, maka muncullah, berjalanlah Akademi Kebidanan, tapi tahun 2014 muncullah Undang - undang No. 23 tahun 2014 yang menyatakan pendidikan dibagi yaitu, Pendidikan Dasar TK sampai SMP yang diselenggarakan pemerintah kabupaten/kota,"ujarnya.

Ir, H. Umar Zunaidi Hasibuan, Kembali menjelaskan, untuk tingkat SMA, SMK, SLB  diselenggarakan Pemerintah Provinsi, sementara untuk Perguruan Tinggi menjadi urusan Pemerintah Pusat. 

"Maka, muncullah ketentuan 3 Menteri yaitu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, serta Menteri Dalam Negeri di mana pada saat itu menyatakan, bahwa Akademi Kebidanan itu dibatasi masa operasinya sampai pada tahun 2020, setelah itu AKBID tidak boleh beroperasi" ungkap Walikota. 

Walikota Tebing-tinggi juga menerangkan, kita punya aset dan sayang kalau tidak kita manfaatkan. Sebab, kita butuh Pendidikan Tinggi kalau bisa Negeri, maka kita mendatangi Universitas Sumatera Utara, sebagaimana Pendidikan Tinggi di Sumatera Utara menyatakan, Silahkan pakai kampus kita, di Tebingtinggi di luar Kampus Utama, sebut walikota.

Selanjutnya kata Walikota H. Umar Zunaidi, Rektor dan Wakil Rektor menerima, mereka di sambut dan melakukan kajian, selama 3 bulan.Sesudah kajian, mereka menyatakan tidak mampu membuka di Tebingtinggi dengan alasan keterbatasan personal dan keterbatasan operasional. 

Lanjutnya lagi,kita datangi Kementerian Kesehatan, kalau bisa dibuatlah Poltekkes di Kota Tebingtinggi. Mereka menyatakan pertama, keterbatasan dana, dalam keadaan kondisi Covid-19 ini tak usah urus Poltekkes, urus kesehatan saja kami sudah kalang kabut. Kita berpikir, siapa saja yang negeri, lalu kita koordinasi dengan Universitas Islam Negeri, namun yang menentukan Kementerian Agama dan akhirnya kita pergi ke Kemenag, mereka menyatakan oke, tapi mereka minta buat jadi satu sertifikatnya supaya kami bisa membangunnya, maka kita buat letter of intent kepada Kemenag. 

"Kita minta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), supaya tidak nanti UIN yang dibuka Sekolah Agama, yang di Tebing sudah banyak, FKM oke, kami sepakat. Oleh karena itu, dibentuklah tim berapa besar aset yang mau diserahkan, ternyata aset yang mau diserahkan 15 Milyar, di atas 5 Milyar berdasarkan aturan Kementerian Dalam Negeri harus mendapat persetujuan DPRD," bilangnya lagi 

Lebih rinci disampaikan walikota Tebing-tinggi,  sebenarnya aset lebih dari 18 Milyar, tapi 3 Milyar mereka tidak terima. Dan sudah diekspos UIN ke DPRD." bukan 1 Fakultas tapi 2 Fakultas, dan menjadi kampus V UIN. Kalau memungkinkan dikembangkan mereka akan mengembangkan Fakultas lain" ujar walikota.

Walikota kembali menuturkan Mengapa ini harus dihibahkan? karena tak mungkin dibangun UIN kalau tak dihibahkan tanahnya, tak boleh mereka membangun diatas tanah yang bukan milik mereka. Hal ini penting pertama, Pendidikan Tinggi Negeri ada di Tebing, kedua bagi masyarakat ekonomi lemah, bisa kuliah disitu. Dapat prioritas melalui jalur undangan. Yang bangun UIN adalah Pemerintah Pusat dan pengguna anggarannya UIN bukan Pemko Tebingtinggi. Oleh karena itu kalau saya serahkan sama swasta mungkin menjadi perhatian, ada komersil disitu, ini Negara untuk Negara, jelas Walikota.
 
"Nanti kalau sudah ada S1 mungkin S2 mereka buka disini. itulah yang saya sampaikan. Kalau dibilang aset, Kota Tebingtinggi APBD dari pusat 85 persen hanya 15 persen yang kita sanggup kelola tiap tahun. Hibah bukan untuk kepentingan swasta, bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, untuk kepentingan pendidikan, itu yang saya sampaikan" imbuhnya.

Pada kesempatan itu, ICMI, DMI dan Kahmi setuju apa yang disampaikan Walikota , H. Umar Zunaidi Hasibuan MM dan mendukung penuh Pemerintah Kota Tebing-tinggi dalam Hibah demi suksesnya pembangunan UINSU dengan  ditandai penyerahan dokumen pernyataan dukungan bangun UINSU di Tebingtinggi.

Audensi yang di terima walikota Tebing-tinggi dari berbagai organisasi Islam itu turut dihadiri oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bambang Sudaryono dan Kadis Kominfo yang diwakili Kepala Bidang Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Iswan Suhendi. (Bambang)

Berita Lainnya

Index